AnnajahNews – Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengukuhkan 17 anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) periode 2024-2029 Kabupaten Banyumas di Pendopo Si Panji Purwokerto, Senin 26 Agustus 2024.
Pengasuh Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto, K.H. Prof. Dr. Mohammad Roqib, M.Ag., kembal diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai Ketua FKUB Banyumas masa bakti 2024-2029.
Beliau menuturkan, prosesi pengukuhan ini merupakan kali pertama yang dilakukan kendati organisasi tersebut didirikan sejak tahun 1996.
“Sejak 1996 pengurus selama ini belum pernah ada pelantikan dan pengukuhan. Baru kali ini secara resmi dikukuhkan. Jadi dulu hanya diberi SK langsung bekerja,” kata dia, usai pengukuhan.
Menurutnya, FKUB menjadi mitra pemerintah daerah untuk menjaga kondusivitas dalam kaitannya dengan kegiatan keagamaan.
Misalnya, dalam hal perizinan tempat ibadah, FKUB selalu berupaya mendampingi bersama-sama agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi.
“Jika tidak memungkinkan maka ada jalan keluar di antaranya dengan rumah yang digunakan sementara, seperti di Jalan A Yani ada ruko yang digunakan sementara dan itu bisa diperpanjang izinnya. Kami terus mendampingi,” kata dia.
Dia juga berharap, Pemkab Banyumas dapat membantu dalam hal pembiayaan kegiatan.
Pasalnya, cukup banyak ide dan gagasan namun anggarannya pas-pasan.
“Sekarang ada 14 FKUB kecamatan. Bahkan dari Provinsi ingin agar (FKUB) sampai RT RW di bawah koordinasi Kemenag. Ini sudah disosialisasikan,” ujarnya.
Terkait program FKUB ke depan, Roqib mengatakan, kegiatan dalam rangka menjaga kerukunan antar umat beragam tidak perlu formal.
Misalnya dengan menggelar sepeda gowes bersama dalam rangka silaturrahmi sering ketemu dan tukar pendapat.
“Ke depan juga akan ada Kampung Moderasi Pancasila di sekitar Menara Pandang Purwokerto. Bupati Badung sudah siap memberikan bantuan mendirikan pura. Ini akan menjadi destinasi wisata spiritual,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengatakan, FKUB memiliki peran penting dan strategis dalam menjaga keharmonisan sosial, mencegah terjadinya konflik serta mempromosikan dialog antarumat beragama.
“Tapi saya pesan, kepada pengurus juga memberikan perhatian dan bantuan kepada masyarakat di lingkungan sekitar tanpa memperhatikan suku, agama dan ras. Ndherek titip. Mari kita sengkuyung bersama dan saling bersinergi. Bukan hanya soal kerukunan namun juga kebersamaan,” ucapnya. (SM)