drawing-illustration-abstract-165992-wallhere.com

Sepucuk Nasihat; Khalwatun Khayat

Oleh: Nisa Faidatul Rohimah

Pada suatu waktu, setelah jamaah Magrib bersama Abah K.H. Prof. Dr. Mohammad Roqib, M.Ag., beliau memberikan sepucuk nasihat tentang kehidupan. “Kehidupan adalah merasakan satu kesenangan ke kesenangan yang lain,” ucap Abah. Beliau menjelaskan terkadang kehidupan itu terasa begitu cepat dan terkadang juga begitu lambat. Tergantung bagaimana kita menikmati atau tidaknya sebuah kehidupan.

 Abah menceritakan perjalanannya ketika hijrah dari Yogyakarta ke Purwokerto. Ketika sebelumnya beliau pulang-pergi untuk mengajar dari Yogyakarta ke Purwokerto yang kurang lebih beliau lakukan selama delapan tahun. Namun, beliau merasa hal itu berlalu begitu cepat. Namun, karena beliau diberi amanah untuk menjadi Wakil Rektor STAIN pada saat itu dan mengharuskannya untuk menetap di Purwokerto.

Pindah ke sebuah tempat baru bukanlah hal yang mudah. Kita harus meninggalkan rumah tempat di mana kita menghabiskan waktu bersama keluarga, meninggalkan kenangan-kenangan yang ada dan juga banyak teman-teman dekat. Begitu pula dengan Abah yang merasa begitu sedih karena harus meninggalkan tempat tinggalnya. Namun, karena tugas yang diembannya beliau pun tetap melangkahkan kaki di tanah Purwokerto.

Abah juga bercerita beliau yang lahir dari keluarga sederhana dulu pernah berharap bisa naik pesawat dan sekarang sudah bisa ke mana-mana dengan pesawat. Tidak terasa sudah lebih dari setengah abad usia Abah, ada banyak hal yang telah beliau lalui dalam kehidupan ini. Beliau mengatakan ketika kita merasakan khalwatun khayat (manisnya kehidupan) waktu akan berlalu begitu cepat. Tidak hanya tentang kehidupan, tapi juga khalwatun iman (manisnya iman), Islam, ‘ilmi ataupun kemanisan-kemanisan yang lainnya, karena hakikatnya ketika manusia merasakan kesenangan dalam sebuah hal, ia berharap untuk dapat merasakannya lebih lama lagi. Untuk merasakan kenikmatan suatu hal, yang perlu kita lakukan ialah mensyukuri dan menerima hal yang terjadi pada diri kita.

Purwokerto, 24 Agustus 2024

Tentang Penulis:

Nisa Faidatul Rohimah, atau yang lebih sering disapa Nisa merupakan seorang perempuan kelahiran Cilacap, 6 Maret 2004. Ia mulai aktif menulis karya fiksi pada saat pandemi. Cerpen dan puisi adalah tulisan pertama yang dibuatnya. Selain itu, ia juga pernah menulis beberapa novel di platfrom online. Saat ini, ia sedang menekuni tulisan non fiksi seperti esai ilmiah dan artikel jurnal. Buku terbaru yang diterbitkannya yaitu, “Pendidikan untuk Apa dan Siapa?” merupakan hasil antologi yang diikutinya pada saat perlombaan Sayembara Esai FTIK UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto. Saat ini ia berstatus sebagai mahasiswa di UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, sekaligus sebagai santri di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto dan aktif di Komunitas Pondok Pena.

Ilustratasi: www.walhere.com

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *