Pesantren mahasiswa An Najah Purwokerto memberikan wadah bagi para santri yang ingin menghafalkan dan mempelajari Al Qur’an. Sebagai santri tahfidz sekaligus mahasiswa tentunya memiliki tantangan yang sangat besar dalam hal pengelolaan waktu antara penggunaan gadget dan menghafal serta membaca Al Qur’an, agar tetap seimbang menjalankan peran sebagai santri tahfidz sekaligus mahasiswa. Menjalani peran sebagai seorang mahasiswa tentunya tidak bisa lepas dari penggunaan gadget, terlebih lagi di era digital ini, gadget memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung aktivitas mahasiswa agar mudah dalam mengakses informasi, komunikasi, bahkan sebagai akses pembelajaran online, sedangkan dalam proses menghafal Al Qur’an diperlukan fikiran yang fokus, tenang, fresh serta konsisten dalam menghafal dan membaca Al Qur’an. Namun, sangat disayangkan mayoritas santri tahfidz pesantren mahasiswa An Najah masih belum bisa mengelola waktu dengan baik, sehingga lebih banyak menimbulkan dampak negatif dibanding dampak positif dari penggunaan gadget.
Dampak Negatif Penggunaan Gadget
Penggunaan gadget membawa dampak negatif yang signifikan, beberapa dampak negatif penggunaan gadget yakni berpotensi terganggunya konsentrasi dan disiplin dalam proses menghafal Al Qur’an. Penggunaan gadget juga dapat mengurangi cepatnya daya tangkap hafalan karena pengaruh penggunaan gadget yang berlebihan akan mengakibatkan mata mudah lelah dan hilangnya fokus sehingga mengurangi daya tangkap hafalan. Selain berdampak pada proses menghafal, ketergantungan gadget juga berpengaruh pada interaksi sosial di lingkungan pesantren. Kecenderungan pada gadget juga dapat mengganggu fokus santri ketika sedang berada di majelis ilmu, mereka akan hilang fokus dan tidak mendengarkan penjelasan dari ustadz, mereka akan cenderung memikirkan pesan yang belum terbalas, pemutaran film yang belum terselesaikan ataupun lainya.
Selain itu penggunaan gadget yang berlebih juga tidak baik untuk kesehatan mata, ketergantungan dan kecanduan gadget dapat menurunkan kualitas tidur akibat terlalu lama terjaga di malam hari untuk bermain gadet, seperi kecanduan game online mobile legend dan Pubg yang dialami oleh novia ramadhani salah satu santri tahfidz di pesantren mahasiswa An Najah, menanggapi hal ini dia mengatakan “game online sebenarnya hanya untuk mengisi waktu luang, tetapi saya malah kecanduan dan akhirnya malas untuk muroja’ah dan menambah hafalan Al Qur’an”. Hal ini tentunya dapat mengurangi waktu untuk membaca Al Qur’an, dan dapat berdampak pada kesehatan tubuh.
Berdasarkan statement dari Hidayaturrohmah, proses menghafal mayoritas santri tahfidz pesantren mahasiswa An Najah Purwokerto terganggu karena notifikasi dari media sosial, sehingga dapat mengalihkan fokus mereka dalam menghafal Al Qur’an, hal ini dapat menyita banyak waktu, karena platform media sosial seperti tik tok, instagram, youtube dan lainya menampilkan konten-konten yang menarik untuk ditonton, selain konten-konten posistif, banyak juga konten negatif yang perlu dipilah agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan santri tahfidz, seperti pengaruh trend penggunaan pakaian berbudaya barat serta konten joged tik tok yang berlebihan. Sudah menjadi keharusan bagi santri tahfidz untuk memperhatikan, menjaga diri, dan senantiasa menjaga akhlak serta perilaku yang baik.
Dampak Positif Penggunaan Gadget
Tidak semua penggunaan gadget dan media sosial membawa dampak yang negatif bagi para penghafal al qur’an, gadget dapat di manfaatkan untuk mengakses konten-konten positif agar mendapat motivasi dan menumbuhkan kembali semangat dalam menyelesaikan hafalan Al Qur’an. Selain itu dampak positif gadget bagi santri tahfidz pesantren mahasiswa An Najah purwokerto yakni dapat mempermudah untuk membantu kita dalam mengrjakan tugas kuliah, sebagai sumber belajar serta sebagai sarana agar tidak ketinggalan informasi, peran gadget juga sangat penting sebagai alat komunikasi antara santri tahfidz dengan keluarga, maupun teman untuk mendengar kabar, ataupun bertukar cerita dengan orang tua, sehingga dapat menumbuhkan kembali rasa semangat dalam menghafal Al Qur’an.
Penggunaan gadget juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan seperti untuk menonton film, mendengarkan musik, agar dapat menghilangkan kejenuhan santri karena banyaknya tugas kuliah serta proses dalam menyelesaikan hafalan al qur’an . Dengan adanya gadget, tentunya akan mempermudah santri tahfidz untuk mengakses platform pembelajaran digial seperti pembelajaran tajwid, Al Qur’an online, tafsir, bahkan santri dapat mengakses youtube untuk mendengarkan bacaan al qur’an dari qari terkenal untuk membantu mereka dalam memperbaiki tajwid serta dapat melatih para santri agar bisa melantunkan ayat-ayat Al Qur’an dengan melodi yang indah. Selain itu, gadget dapat dimanfaatkan sebagai pengingat hafalan dan membantu santri dalam merencanakan dan memantau progres hafalan mereka dengan lebih teratur dan efisien.
Penggunaan gadget dapat membawa dampak negatif maupun positif, penggunaan gadget santri tahfidz pesantren mahasiswa An Najah Purwokerto lebih cenderung mendatangkan dampak negatif karena mereka belum bisa mengurangi kecanduan dalam mengakses media sosial, namun dengan pengelolaan yang bijak, penggunaan gadget dapat menjadi alat yang yang bermanfaat dalam mendukung proses menghafal Al Qur’an maupun proses dalam menempuh Pendidikan, karena selain menjalankan perannya sebagai penghafal Al Qur’an, mereka juga menjalankan peranya sebagai seorang mahasiswa, jika dikelola dengan baik dan konsisten menjalankannya maka penggunaan gadget tidak akan mengganggu proses santri dalam menghafal Al Qur’an.
Perlu adanya edukasi untuk para santri tahfidz mengenai manajemen waktu dan pemanfaatan gadget dengan bijak. Mereka perlu diarahkan agar dapat mengelola waktunya untuk menghafal, mengakses pembelajaran serta mengelola waktunya untuk hal-hal yang lebih positif, serta memberikan edukasi kepada para santri bahwa penggunaan gadget bukan hanya sebagai sumber hiburan semata, melainkan dapat dimanfaatkan untuk mengakses konten-konten positif untuk meng upgrade diri, selain itu mereka juga perlu di arahkan untuk tidak mengakses konten-konten negatif karena hal ini sangat mempengaruhi pola fikir, serta perilaku santri. Seorang santri akan lebih mudah dalam pengelolaan waktu ketika membuat catatan kegiatan yang harus dilakukan setiap harinya, sehingga kegiatan yang dilakukan akan lebih terarah. Peran pengasuh serta pengurus juga sangat penting untuk memantau dan membimbing santri tahfidz dalam mengelola penggunaan gadget yang bijak.
Menilik sistem peraturan pondok pesantren Athohiriyah purwokerto yang hanya membatasi penggunaan gadget pada santrinya sampai sore hari, hal ini dapat meningkatkan fokus para santri tahfidz pesantren Athohiriyah dalam proses menghafal Al Qur’an. Saat malam hari fokus dan disiplin mereka tidak akan terganggu karena tidak adanya notifikasi platform dari media
sosial, hal ini juga dapat meminimalisir penggunaan game online sehingga proses menghafal Al Quran mereka akan lebih maksimal, fokus serta konsisten. Selain itu pola tidur santri tahfidz pondok pesantren Athohiriyah juga akan lebih teratur karena mereka tidak bisa mengakses media sosial pada malam hari.
Leave A Comment